Selasa, 16 Oktober 2018

Pandu Integritas - episode Jam Olahraga



Pandu Integritas
Jam Olahraga

Pagi itu ibu guru olahraga tidak hadir di sekolah, beliau sedang sakit. Sudah dua kali pertemuan ibu guru tidak hadir. Kami siswa kelas empat melakukan olahraga bersama wali kelas kami, bapak Hanung Manggara.
Di kelas empat kami memiliki beberapa orang guru yang mengajar di kelas kami. Wali kelas kami, bapak Hanung mengajar Tematik, Matematika, Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris. Bu Viani mengajar kami mata pelajaran agama seperti fiqih, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam dan Aqidah akhlak serta Al quran hadis dan bu Ida mengajar olah raga. Kami sekolah di Madrasah Ibtidaiyah.
Pagi itu cuaca sangat terang, kami bersiap siap untuk berolah raga. Teman temanku berganti pakaian dari seragam identitas di hari rabu ini dengan baju olah raga. Bapak guru mempersiapkan peralatan untuk kami berolah raga pagi ini. Seragam olahraga kami berwarna oranye, pak guru tampak sedang membuat garis di tanah. Aku dan teman-temanku melihat pak guru membawa bola kecil berwarna kuning dan membawa pemukul.
“ Apa yang di bawa pak guru Nas “ tanyaku pada Anas, teman sebangkuku yang tubuhnya besar. Anas kemudian melihat kearah pak guru dan berkata “ Itu pemukul kasti Ndu, dan bolanya, tampaknya hari ini kita akan bermain kasti” jawabnya pelan. Ndu, nama pengglan teman-temanku untukku untuku, Pandu Integritas.
Aku akan sedikit bercerita tentang sekolahku. Aku sekolah di madrasah Ibtidaiyah, madrasah ibtidaiyah adalah sebuah sekolah dasar islam di daerahku. Di desa kami ada 4 sekolah dasar dan satu madrasah, dan di madrasah inilah aku dan teman-temanku bersekolah.
Semua teman-temanku sudah selesai berganti seragam. Mereka bersiap siap di lapangan. “ Komando saya ambil alih, Semuanya siap grak “ kata Azar, ketua kelas kami menyiapkan. “ Lencang depan grak “ lanjutnya. Setelah barisan lurus, kami disiapkan kembali.
“ Terimakasih Azhar, silahkan kembali ke samping barisan “ kata pak guru, kemudian Azhar kembali ke barisan. “ Sebelum olahraga kita mulai, mari kita berdoa terlebih dahulu, berdoa mulai “ kemudian mereka semua menundukan kepala dan berdoa. “ Berdoa selesai”  lanjut pak guru. “ Sebelum kita memulai olahraga, ayo kita melakukan pemanasan terlebih dahulu, ayo rentangkan tangan , gesernya kiri “ kemudian kami mulai melakukan pemanasan. Kita mulai dari menggerakan kepala dan leher secara perlahan lahan tanpa di hentakan dengan hitungan satu sampai delapan. Setelah kepala kita turunke bawah, menggerakan pundak, tangan dan kaki untuk melenturkan badan agar kita siap untuk berolahraga, dan pemanasan ini diakhiri dengan berlari mengelilingi lapangan satu kali.
“ Baik, kemarin kita sudah melakukan olah raga permainan kasti. Kita ingat-ingat permainan kemarin. Sudah paham aturan mainnya “ kata pak guru “ sudah pak guru “ sahut teman-temanku “ Kasti adalah permainan satu tim. Dan dalam tim butuh kekompakan dan kerja sama untuk mencapai kemenangan. Dan jangan lupa, kalah menang dalam permainan itu biasa, yang penting kita bermain dengan jujur. Yang menang tidak mengejek yang kalah dan yang kalah bisa menerima kekalahannya, mengerti “ lanjut pak guru “ mengerti pak guru “ lanjut teman-teman.
“ Baik, seperti biasa bagi kelas ini menjadi 2 tim. Siapa yang mau memipin hari “
“ Pandu dan Azhar pak guru “ Sahut Nurul teman perempuan sekelas kami “ bagaimana teman-teman ? “ lanjut Tri Utami, teman perempuan kami yang lain. “ setuju” sahut teman-teman yang lain.
“ Baik, sekarang Pandu dan Azhar silahkan maju ke depan dan pak guru memberi kalian berdua kesempatan untuk memilih tim kalian sendiri. Silahkan Pandu dan Azhar suit, yang menang memlih tim duluan. Kemudian mereka berdua suit dan yang menang meilih tim dulu. “ Nurul “ kata Pandu, “ Tri Utami “ lanjut Azhar, “ Ruki” Lanjut Pandu. Kemudian mereka saling memilih tim dan menghasbiskan seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 18 orang.
Setelah semua selesai, kita mulai memasang di posisi masing-masing. Yang menang menempatkan diri di posisnya dan yang kalah menempatkan diri di posisinya. Pak guru sudah menyiapkan lapangan kasti untuk kami. Ruang pemukul, ruang penjaga, ruang pelambung, tiang hinggap pertama dan tiang hinggap kedua. Pak guru di sini bertindak sebagai pelempar bola.
Permainan di mulai pemain pertama memukul bola yang dileamparkan oleh pak guru dan, “ Tak “ bola mengenai pemukul dan bola melambung tinggi. Pemkul kemudian berlari ke tiang hinggap 1 dan bola yang melambung akhirnya tertangkap. Pemukul kedua kemudian memukul bola yang dilemparkan pak guru dan “ Tak “ dia tidak berhasil memukul bola ini, tapi dengan sigap dia berlari ketiang penjaga. Penjaga langsung mengambil bola itu dan melemparkanya pada sang pemukul, namun lemparan itu meleset karena sang pemukul berhasil menghindari lemparan itu. Mereka yang sudah berhasil sampai ke tiang hinggap pertama menuju ke tiang hinggap kedua.
Lemparan melambung dan bola berhasil dipukul, bola melambung tinggi melintasi pepohonan yang berada di sekitar lingkungan. Pukulan ketiga ini begitu tinggi dan jauh.  Melihat bola yang sudah melambung tinggi ke angkasa, mereka yang sudah berada di tiang hinggap dua berlari pulang ke posisi semula, mereka kembali bersiap-siap untuk memukul. Bola yang melambung tadi terus dan terus di cari, akhirnya ketemu dan bola kembali dilempar ke tiang pelambung.
Tim Pandu masih memimpin pertandingan. Tim Azhar masih di posisi yang kalah. Permainan terus berlanjut, pemukul demi pemukul sudah silih berganti dan pada akhirnya, Bola yang di pukul Ruki berhasil di tangkap Azhar dan bola yang di tangan langsung saja di lemparkan dan “ Buk “ bola kasti Kuning itu kena di punggung Ruki. Sontak tim Azhar langsung berlari an ke tiang hinggap pertama, tiang hinggap ke dua, dan ada juga yang langsung ke ruang pemukul. Sekema permainan sekarang berubah. Tim Azhar yang memukul dan tim Pandu yang  masang.
Permainan kembali berlangsung. Pukulan demi pukulan dari tim Azhar berhasil melambung tinggi dan sulit di tangkap. Rupanya tim Azhar benar-benar sedang menikmati kemenangannya. Lemparan Pandu, Nurul, dan Ruki belum berhasil mengenai tim Azhar.
Ruki tampak mulai lelah di posisi yang kalah “ Ndu, mereka hebat hebat ya “ kata Azhar “ Sudah yuk, lelah aku kalah terus” lalu Ruki pun pergi “ Mau kemana Ruk, Sabar, tunggu sampai permainan selesai “ kata Pandu sambil memegang pundak Ruki. Kemudian Ruki kembali ke tempatnya semula. “ Baiklah Ndu, “ sampai permainan selesai tim Pandu belum juga memenangkan pertandingan. Pak guru membunyikan peluit panjang tanda permainan telah seesai.
“ Sini berkumpul, kita akan membahas permainan tadi sebelum kita istirahat, silahkan bekumpul dengan santai dan boleh sambil duduk. “ Siswa kelas empat mulai berkumpul dan duduk dengan tenang. “ Secara keseluruhann tadi kalian tadi bermain dengan baik. Hanya saja ada pemain yang masang hanya berdiri saja, dan kelihatan bingung mau berbuat apa. Ada juga yang semangat, kelihatan lelah bola melompat ke sana, di kejar, ke sini di kejar kesini, kelihatan melelahkan. Tapi seperti saua ingat, ini adalah sebuah permainan tim, jadi tidak ada keberhasilan yang diraih sendiri, tapi kemenangan ini adalah kemanangan bersama”
“ Kalah dan menang dalam permainan itu biasa, yang penting untuk yang menang  kita tidak boleh sombong, tidak menjelekan yang kalah, dan jangan terlalu menunjukan kebahagiaan kalian, karena banyak hati yang harus kita jaga dengan kemenangan itu, dan kita yang kalah juga tidak marah, kalian mau menerima kekalahan, dan mau berjiwa besar dengan memberikan selamat kepada mereka yang menang, jangan lupa terus berjuang agar lebih baik lagi di kemudian hari. “
Setelah olahraga selesai, mereka kembali berganti pakaian seragam olah raga dengan seragam sekolah dan beristirahat. Mereka di kelas mulai memakan bekal yang dibawakan oleh orang tua mereka.
Penulis: Hanung Manggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pandu Integritas - SAMPLE OF MY WORK

Kisah kisah dalam komik ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran anti korupsi ...